Updating Results

Unilever Indonesia

  • 1,000 - 50,000 employees

Dhaifina Clarissa

"The only limit is yourself. Jangan membatasi diri kita untuk hal hal yang belum pernah kita coba sebelumnya."

Perkenalkan dirimu, latar belakang dan pekerjaanmu sekarang

Perkenalkan nama saya Dhaifina Clarissa, biasa dipanggil Fifi. Saya adalah final year student di Universitas Diponegoro, jurusan teknik lingkungan. Sekarang saya sedang internship di Unilever di bagian Supply Chain, sambil kerjain skripsi juga.

Kenapa bisa internship di Unilever ini awalnya, saya memang memiliki ketertarikan sendiri di dunia FMCG. Terus saya apply melalui Kampus Merdeka. Di sini saya memang secara spesifik apply di industri FMCG saja. Saya tidak cuma apply ke Unilever saja, namun ke beberapa perusahaan lainnya. Akhirnya, setelah menjalani beberapa prosesnya, saya memilih untuk intern di Unilever. Alasannya adalah karena Unilever merupakan multinational company, value proposition nya yang bagus, dan product innovation nya juga bagus, sehingga membuat saya tertarik memilih Unilever.

Kenapa saya memilih Supply Chain, karena saya berasal dari jurusan Teknik. Dan salah satu requirement untuk Supply Chain internship di Unilever ini adalah dari jurusan teknik. Jadi saya memilih di Supply Chain ini. Selain itu, karena saya juga penasaran dengan end-to-end process dari salah satu perusahaan FMCG terbesar di dunia. Bagaimana dari proses pemilihan raw materialnya hingga produk itu diterima oleh konsumen. Maka dari itu saya memilih di department ini. 

Proses Seleksi Intern di Unilever

Proses seleksi internship di Unilever ini diawali dengan submit CV di website kampus merdeka, submit transkrip nilai, mengisi pengalaman kerja, pengalaman organisasi dan juga mengisi kejuaraan lomba-lomba (achievement). Untuk seleksinya sendiri cukup ketat, saya ingat ada sekitar 15000 applicants, dan yang diambil 200 orang. 

Setelah seleksi internal dilanjutkan dengan tahapan FGD (Focus Group Discussion), dimana kita diberikan business case dan disuruh menjawab pertanyaan bersama team. Bersamaan dengan FGD, terdapat assessor yang nantinya akan bertanya-tanya langsung ke kandidat, mengenai pengalaman-pengalaman kita sebelumnya, dan hal -hal apa saja yang bisa kamu kontribusikan ke Unilever. Hampir-hampir mirip dengan user interview sih, kalau menurut saya. 

Untuk proses seleksi keseluruhan ini memakan waktu yang tidak lama bagi saya. Kurang lebih sekitar 3-4 minggu, nanti kita dapat pengumumannya .

Tugas utama mu ketika intern di Unilever

Untuk supply chain ini dibagi menjadi beberapa bagian. Nah, saya sendiri kebagian di bagian procurement, untuk divisi home care dan ice cream. Selama perjalanannya, saya pegang 2 project, yaitu zero-based budgeting dan yang sedang on-going adalah resilience. Di bagian procurement ini, erat hubungannya sama supplier, trader karena kita beli raw material dari mereka. Tugas saya adalah mapping lokasi mereka dan mencari possibility seperti adanya bencana alam/kegaduhan apa saja di wilayah supplier, yang bisa menghambat proses pengiriman barang tersebut.

Kalau untuk zero-based budgeting sendiri itu lebih simple. Itu bagaimana cara kita saving, tidak dari aspek keuangan saja namun dari aspek lainnya. Seperti contohnya, apabila selama ini kita membeli bahan A. Nah, ternyata ada bahan B yang sama nih dengan barang A, lebih murah juga, dan dia dari aspek environment juga ramah lingkungan. 

Apply to Internship Jobs - Prosple

Pengalaman ketika intern di Unilever

Selama perjalanan intern di Unilever ini saya sangat enjoy. Mungkin ada sedikit keterbatasan seperti WFH dan bekerja secara online itu terkadang membuat kita merasa kurang ya, seperti kerja sendiri. Kalau di kantor kan lebih enak, karena kita bisa langsung nanya ke meja sebelah kalau kita tidak tahu. Selain itu, kita juga tidak bisa merasakan bekerja bareng di office, agak disayangkan aja sih. 

Namun, dengan adanya keterbatasan tersebut, kita masih bisa aja kok belajar dan bekerja dengan baik. Di sini saya kalau mengalami kesulitan masih bisa nanya-nanya juga ke in-line manager dan kolaborasi bareng buddy kita (kakak-kakak MT/UFLP). Selanjutnya, saya juga dilibatkan weekly meeting untuk di divisi saya, jadi saya bisa nambah-nambah pengetahuan juga.

Dari segi workloadnya sendiri, menurut saya juga cukup oke. It depends, dari project yang kita pegang juga. Semisal project nya lagi sibuk banget, saya bisa aja tuh seharian tidak berhenti pegang laptop. Namun, semisal projectnya yang santai-santai ya biasa aja. Tergantung dari masing-masing juga bagaimana mengelola waktunya.

Intern tiap minggu/bulan ada program pengembangan, ada workshop. Diminta bikin presentasi, barengan kolaborasi sama podcast Inspigo. 5 menit presentasi sharing gimana intern di Unilever.

Benefit yang didapatkan intern di Unilever

Menurut saya benefit paling mahal adalah relasi. Dengan menjadi intern di Unilever saya jadi bisa menumbuhkan relasi, dengan in-line manager, dapat akses ke kayak MT. Selain itu, saya juga bisa membangun relasi dengan sesama intern yang dari universitas lainnya. Yang saya percaya itu akan berguna someday.

Selain itu, kita dapat uang saku tentunya. Kita juga dapat latihan/training di setiap beberapa minggu sekali yang berguna buat soft skill kita. Sebagai tambahan cerita, ada project yang seru di beberapa minggu lalu, dimana kita diminta untuk sharing mengenai pengalaman internship kita di podcast Inspigo. 

Saran untuk Mahasiswa yang ingin apply intern di Unilever

  • Know yourself first! Cari tahu dulu apa yang kamu mau. Kalau dari cerita pengalaman saya, saya ingin di FMCG. Maka saya deep search mengenai industrinya, cari tahu ada perusahaan apa saja. Lihat di website mereka masing-masing. Kira-kira ada isu apa saja yang sedang dihadapi, produknya apa saja, inovasi yang dibuat apa saja. Dari modal ketertarikan tersebut, bisa membantu kita mengetahui apa yang kita mau.
  • Perbanyak relasimu. Apalagi sekarang sudah ada LinkedIn, yang dimana kita bisa connect dan cari tahu langsung orang-orang yang bekerja di suatu perusahaan. Kamu bisa langsung connect dengan orang yang posisinya kamu inginkan dan bertanya-tanya sama mereka, apabila orangnya berkenan untuk sharing
  • Jangan berpatok sama jurusan kamu yang sekarang ini. Bisa ambil contoh dari cerita saya, yang saya memiliki background di jurusan Teknik Lingkungan dan tidak ada basic Supply Chain. Namun, jika kita ada kemauan, pasti bisa-bisa aja. The only limit is yourself. Jangan membatasi diri kita untuk hal hal yang belum pernah kita coba sebelumnya.

 

Sharing is caring, yuk berbagi pengalaman kamu bekerja sebagai Fresh graduate dan internship via link ini. Kamu juga bisa apply ke lowongan kerja yang tersedia disini.